Senin, 26 Maret 2012

LUMBUNG: ANTARA KETAHANAN PANGAN DAN KETAHANAN BUDAYA – POTRET KETAHANAN PANGAN NASIONAL DENGAN BERCERMIN PADA KASUS PANTAI UTARA PULAU ADONARA



Oleh Robert B. Baowollo

Pengantar

Krisis ketersediaan beras secara nasional yang diikuti kenaikan harga beras ditanggapi secara reaktif, instan, dan kadang tidak kreatif, dengan gagasan-gagasan bombastis seperti, antara lain diversifikasi pangan agar masyarakat tidak tergantung pada pola konsumsi beras. Gagasan itu disertai dengan upaya paksa melalui himbauan pemerintah dan peraturan daerah agar masyarakat mengkonsumsi makanan non-beras pada hari-hari tertentu. Lalu muncul inisiatif mendirikan lumbung pangan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.