Jumat, 28 Januari 2011

MENGAPA MEREKA MEMPROVOKASI MASYARAKAT INDONESIA DI JERMAN?

oleh Robert B. Baowollo

Dalam dua hari ini sejumlah warga Indonesia yang bermukim di Jerman tiba-tiba dihebohkan oleh informasi menyesatkan dari tanah air via email, sms, BB-Messages etc. yang meminta agar warga Indonesia di negeri ini  melakukan aksi ikut memilih untuk membela hak-hak warga Muslim di Jerman. Seruan-seruan membela Islam tersebut didasarkan pada berita media massa Jerman, bahwa seolah-olah Islam dan Umat Muslim di Jerman sedang ditindas. Bahkan seruan tersebut, untuk meyakinkan target groupnya, mengutip kalimat dalam sebuah pooling TV di Jerman pada bulan Oktober 2010 (http://www.tagesschau.de/inland/wulffrede112.html) namun dengan terjemahan yang kelewat dungu atau dengan sengaja didungukan.

Sabtu, 01 Januari 2011

MENINGKATNYA INTOLERANSI DAN OPTIMISME SEMU DI INDONESIA: MELACAK AKAR INTELORENASI DAN KELUMPUHAN NEGARA



oleh Robert B. Baowollo

Pengantar

Isi Laporan Akhir Tahun Kebebasan Beragama 2010 yang dikeluarkan oleh The Wahid Institut menjelang penutupan tahun 2010 tentang kecenderungan meningkatnya intoleransi di tengah masyarakat Indonesia sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Kecenderungan yang sama juga dicatat oleh lembaga-lembaga lain seperti, antara lain, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Intoleransi tidak saja merupakan persepsi dan/atau negative attitude yang tidak bersahabat, penuh prejudice flavour, dan memiliki kualitas enmity yang kental terhadap pihak lain (others), tetapi juga termanifestasi dalam berbagai bentuk tindak kekerasan untuk mengenyahkan semua yang berbeda dalam perspektif mereka. Perbedaan menjadi ancaman, bukan kekayaan dalam konfigurasi sebuah masyarakat majemuk.